Wednesday 27 January 2016

Menulis

Kegemaran saya dalam hidup (untuk hobby ya) ada 3. Musik, kata, dan pemandangan. Musik saya sukanya mendengarkan, main-main, dan coba-coba dinyanyikan. Kata, saya suka sekali membaca dan menulis. Koran, buku pelajaran yang banyak kalimatnya, bungkusan kacang, majalah, website, media social (yang banyak kalimatnya ya, instead of banyak foto jegrek-jegreknya), dan saya suka menuangkan ide dan perasaan dalam kata. Duileh romantis juga ya saya. Hahahaha. Tapi paling sebel kalau tulisan saya diintip sama orang, eh malah bikin blog jadinya. Tidak apalah, hitung-hitung belajar untuk publikasi.

Untuk pemandangan, pastinya pemandangan yang bagus dan membuat menghela nafas saking bagusnya. Itulah indahnya jalan-jalan dan traveling. Setuju?

Saya senang (lebih tepatnya sering) banyak menulis akhir-akhir ini. Lihat kan, ngeblognya jadi rajin. (Padahal karena di kantor sedang low season dan saya sudah boring browsing kesana kemari sampai pusing) Menulis bagi saya adalah tentang kejujuran. Dan pelepasan. (Berats!)
Setelah menulis, biasanya saya lebih lega. Beban hidup berkurang, terasa lebih langsing mendadak. Enak. Walaupun tulisannya sejauh ini masih diari-diari saja ya.

Obsesi (dan keharusan) saya selanjutnya adalah menulis tesis. Doakan, semoga kemampuan menulis 'serius' saya bisa diimprove terus, supaya apa yang saya bagikan nantinya dapat dipahami orang lain yang membacanya. Amin..

Lalu obsesi terakhir saya adalah bisa menulis lebih 'serius' lagi, menulis ilmiah dalam bahasa Inggris. Duh, masih sanggupkah isi kepala saya untuk belajar intensif menulis?


Monday 25 January 2016

Obsesi Roti

Hari ini saya mau bikin bread alias roti. Hahaa
Persiapannya sejauh ini adalah : Saya sudah potong kuku! Ready to menguleni si adonan untuk bikin bread, croissant, roti Boy, dan roti-roti lainnya. Ihiyyyyy

Doakan saya supaya tidak malas ya nanti heheheheeee

P.s
Saya lagi menulis ini dan si Teguh nongol gangguin saya hahahaa
Anw, contekan saya dalam memasak yang paling yahud selama ini ada di http://www.justtryandtaste.com/p/obsesi-roti.html


Sunday 24 January 2016

Survivor




Ngomongin kata survive rasanya tidak jauh-jauh dari yang belakangan saya jalani. Ceileh, survivor banget anaknya ceritanya cyin.... Hahahaha bagaimana tidak, saya ditinggal sama pembantu yang sampai sekarang belum ada penggantinya, putus cinta yang sampai sekarang juga belum ada penggantinya, di kantor ada 2 orang baru yang saya supervisi-in dan mereka tidak tidak ditrain sama si kantor ini, dan paling terakhir adalah saya harus berjuang mengetatkan seluruh pengeluaran karena butuh dana untuk beberapa hal yang tidak murah dan mendesak, seperti berlibur. (Nah, iya pasti pada bertanya-bertanya, emangnya berlibur sebegitu mendesaknya? Iya, bagi saya. Hahahaha)

Bertahan atau at least mencoba bertahan sekuat tenaga untuk survive itu ibaratnya sedang mengikuti marathon. Capek, tapi harus. Jika tidak, ya sia-sia. Tidak boleh setengah-setengah. Lagi mau nyuci baju, cuma sampai merendam, tidak dibilas dan tidak dijemur. Apek dong, bajunya juga jadinya rusak. Setelah baju yang dicuci kering pun, mesti disetrika dulu biar rapi. Jika tidak disetrika, emangnya mau keluar dengan baju kusut tidak rapi?

Nah,. itu kalau survivenya memang tidak punya alasan untuk setengah-setengah, let say akibatnya terlihat secara langsung dan signifikan. Ada lagi bertahan dengan aturan main yang berbeda, ibaratnya seperti memancing ikan di danau. Harus bersabaaaaaaaaaar sekali untuk mendapatkan ikannya. Jika tidak, tidak apa sih sebenernya, anggap saja memang lagi apes hari itu, atau ikan-ikannya mungkin sedang ada kondangan di bawah air sana, jadi tidak perlu cari makanan lagi berenang-berenang ke sana kemari. Sama kaya sedih, kita bisa punya pilihan untuk stay at that zone atau mengambil tindakan yang, "Yasudahlah, lets move on." Kembali ke pilihan masing-masing individu.

Survive yang lebih asik menurut saya adalah survive untuk mencapai keinginan tertentu. Seperti naik gunung! Capeknya luar biaaaaasa. Pengorbanan dan perjuangannya habis-habisan, capek, tangan kaki sakit, tidak jarang sampai luka-luka dan memar, belum lagi kalau sudah capek dan tujuan belum tercapai, rasanya mau nangis dan berguling saja kembali ke bawah. Tapi harus pinter-pinter memilih partner untuk situasi yang seperti ini, bisa tidak si partner tersebut memberikan support untuk kita untuk tetap survive dan melanjutkan perjalanan, dan membantu mendorong untuk bersama-sama mencapai puncak? Secara psikologis naik gunung itu tidak enak. Asli, mau mati rasanya. Saya naik gunung sudah dari SMP sampai sekarang, dan belum yang parah-parah banget seperti ke Everest. (Tapi pengen juga sih hehe). Begitu sampai di puncak, percayalah. Anda akan menjadi orang yang paling bahagia di seluruh dunia dan tiba-tiba saja merasa sayang sekali dengan diri Anda sendiri dan rasanya mau peluk diri sendiri karena sudah bersabar tidak menyerah dan teta[ melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tujuan. Pemandangan itu hanya sebagian dari buah manis dari pendakian, sari manisnya ya itu tadi, rasa syukur dan pelajaran hidup NOMOR 1, yaitu jadilah survivor.



Thursday 21 January 2016

Racun MSG

Hola!
Saya hari ini baru saja merusak hubungan bilateral yang terjalin positif antara saya dengan badan saya, khususnya dengan pikiran saya. Konon katanya, Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Apa cerita? Siang-siang tepat di jam makan siang, saya minta Syifa untuk menemani saya beli Ifumie di warung dekat KM.12, lalu beli makanan penuh MSG di grosiran dekat kantor. Huehehehe
My very first MSG in 2016. Begitu juga dengan beli menu makan siang yang sudah pastinya banyak taburan mecinnya. (Bukan Medan Cina ya, seperti gelar yang diberikan BFF ke saya)
Kemarin sehabis melihat si A3 dengan Twistiesnya dengan indahnya melahap jagung-jagung kering itu di depan mata saya yang menelan liur, ngiler, saya pun bertekad dalam hati dengan mulianya : Saya harus beli Cheetos besok! 
Jiahhhhhh cemen sekali ya kekuatan hati saya untuk menghindari MSG dalam hidup saya luruh lantak karena Twisties. (Melipir ke balik layar)

Kata Wikipedia, Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam nattium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami Food and Drug Administration.A.S. mengklasifikasikan MSG sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni Eropa sebagai zat tambahan makanan. MSG memiliki Kode HS 29224220 dan Nomor EC E621. Glutamat dalam MSG memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara kimia identik.Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya.

Tidak apa sih sebenarnya kalau mengkonsumsi MSG, tapi jangan sering-sering. MSG itu memberikan kebahagiaan yang semu dan direkayasa, sesekali dibutuhkan memang untuk kelangsungan hidup yang lebih sejahtera, tapi kalau kebanyakan tidak boleh, nantinya tidak menapak di bumi lagi. Hahahaha

Yasudah, saya maafkan diri saya untuk hari ini. Anggap saja untuk menghargai jasa orang yang sudah menemukan MSG. Bagaimana pun penemuan itu adalah penemuan ilmiah juga kan. Appreciate!
***ciri-ciri orang orang fly akibat terlalu banyak MSG, ngomong ngelantur***

Ciao!
Mari kita pulang ;)

Wednesday 20 January 2016

Sayang bumi

Hai!
Saya lagi nih
Hahahaa iya dong masa siapa lagi yang mau nulis di-blog saya kalau bukan saya sendiri. Kecuali..... masih ada yang suka bongkar-bongkar email saya hiiii
(sok terkenal)

Ok, mari kita membahas topik yang sangat berat sekali ini. Sayang bumi. Cinta bumi sih lebih tepatnya. Soalnya kata anak-anak cabe-cabean ya, lebih dalam maknanya cinta daripada sayang. Ciailah.
Mengapa pula kita harus sayang dengan bumi? Kalau saya pribadi sih, alasannya karena lagi ingat aja, habis baca blog si mba yang satu lagi tentang traveling yang ramah lingkungan, lalu habis baca juga tentang pendakian Gunung Everest yang katanya disana sampah itu tidak terurai sama sekali, sampai-sampai mayat dan kotoran manusia pun tidak akan pernah busuk, kecuali habis diterbangin angin. Hiiii seram! Lalu bahan bacaan saya yang selanjutnya adalah tentang ISIS. Waduh? Kenapa ISIS? Iya, karena ISIS juga bagian dari sampah. Sampah masyarakat, sorry to say. Coba lah, manusia mana yang di muka bumi ini tega-teganya memenggal kepala orang lalu videonya disebarluaskan di media social? Yaampun, saya sampai lemas setiap membahas topik ini. Ckckck 

Huh oke baiklah, mari kita netralkan lagi suasananya. 
Bumi. Bumi adalah tempat seluruh manusia dan makhluk hidup tinggal. Satu-satunya sampai nantinya ada yang berhasil menemukan planet baru untuk manusia tempati. Bisa sih hidup diluar angkasa, tapi berat banget ya, gila mesti hemat oksigen, ruang gerak tidak bebas, mana belum ada listrik dan mall pula disana kan. kalau Barbie pusing bosan lalu mau nongkrong? Masa harus nongkrong ngeliatin bintang-bintang? Ya walaupun romantis sih, kalau ada pacarnya tapi huahahahahaa
*Etapi yang bukan pacar juga bisa romantis kok! Loh? Hahahahahaa

Lalu semenjak magabut dan tidak sengaja membaca 3 literatur yang tidak ilmiah di atas yang sudah saya sebutkan tadi, akhirnya sekarang saya ingin menjadi manusia yang lebih sayang dengan bumi kita ini. Hal yang saya lakukan antara lain :
- Mengurangi pemakaian tissue, kalau boleh tidak usah pakai 
- Mengurangi penggunaan listrik
- Ke kantor tidak bawa kendaraan pribadi dan ikut jemputan (mengurangi polusi di jalanan dan di batin karena sangat menghemat sekali, Yeay!)
- Tidak makan beli bawa pulang alias bawa bekal, jadi tempat makannya bisa dipakai ulang, tempat minumnya juga, mengurangi plastik juga kan jadinya
- Lagi mencari tau gimana caranya nyuci baju dan alat dapur pakai sabun yang organik dan ramah lingkungan
- Lagi berusaha untuk beralih menjadi vegetarian sedikit demi sedikit
- Tanaman di rumah dirawat dan lagi berusaha untuk memperbanyak tanamannya juga sama mau bikin kebun organik
- Tidak beli baju dan sepatu dan tas jika tidak dibutuhkan, saya selalu menjadi pemberi limbah yang paling berdosa rasanya untuk 3 barang ini
- Tidak sering bepergian dari rumah kalau tidak urgent. Polusi lagi nih masalahnya. Lagian dengan stay longer at home saya lebih bebas untuk browsing dan lebih kreatif jadinya 
- Mudah-mudahan jadi bikin perkebunan organik dengan teman-teman saya ya, amin.. Mohon doanya.

Sudah sih, baru itu saja aksi ramah lingkungan yang saya lakukan. Mudah-mudahan saya bisa lebih ramah lingkungan lagi ke depannya dan lebih sayaaaaaaaaaaang lagi dengan bumi. Dengan begitu mudah-mudahan bumi juga lebih sayang sama saya dan mendekatkan jodoh yang terkece kepada saya. Loh? Kok pamrih? Hahahaha bercanda.

Saya tau sih, umur bumi ini juga sama seperti umur manusia, hanya Tuhan yang tau. Jikalau lah benar dinosaurus hidup jutaan tahun yang lalu lalu punah karena meteor yang menabrak bumi, alangkah tidak dapat diduga-duga kan? Mana dulu dinosaurus belum punya internet lagi bisa nulis di blog catatan hariannya tentang apa yang terjadi di masa itu... Tapi sudahlah, marilah kita menjadi manusia yang tidak serakah saja untuk berbagi dengan makhluk-mahkluk ciptaan lainnya.

Okelah, salam sayang bumi untuk orang-orang sekitar Anda!
Cups!

-Princess Syahrini yang Tidak Naik Jet Pribadi-

Tuesday 19 January 2016

Susah ya jadi gue





Lagi deket, eh deket semua
Lagi jauh? Beuh boro-boro ada yang nongol
Lagi males, muncul deh tuh satu-satu
Lagi nyari, eh kelelep semua di aer-aer

Oh....
Bintang film India....


P.s.
Tulisan ini dibuat di kantor setelah jam kantor, dimana saya sudah mati gaya tetapi rekan-rekan saya masih duduk manis di depan laptop masing-masing dan saya juga belum bisa pulang dong karena saya nebeng mobil jemputan due to the massive traffic at Kuala Lumpur alias Kampung Lalang itu. Saya sampai bosen panas banget bokongnya duduk terus.
Wew.
Anw, itu tulisan sebenernya artinya adalah hmmmm
Apa ya?
Hahahahaa
Nggak tau deh, saya cuma suka menyiratkan apa yang susah disuratkan, karena surat-suratan sekarang ini sudah tidak trend.
Yippie, marilah kita menghitung hari.

Tuesday 12 January 2016

Nothing good happens after 2am

Jadi ceritanya, tadi malam saya tidak bisa tidur, karena begitu sampai rumah jam 6 sore, saya langsung tepar di kasur dan baru terbangun jam 10 malam. Panik karena belum nyiapin makan malam buat adek dan masih baju lengkap pakai baju kantor. Grasak-grusuk sebentar di dapur untuk bikin makan malam, lalu bersih-bersih dan ganti baju. Kena air akhirnya bikin ngantuk hilang. Baca buku sebentar, kok nggak konsen ya.. Saya males kalau malam ini mesti dipaksain baca, eh besok ulang lagi ngebacanya karena sama sekali tidak ingat isi halaman yang dibaca sebelumnya. 

Akhirnya planga-plongo, bolak balik badan di kasur udah mirip sosis goreng yang dibolak-balik di minyak panas, akhirnya saya bangun lagi, ambil handphone yang sudah dijauhkan dari tempat tidur. Sedang bosan dengan socmed yang isinya itu-itu saja, like Path, IG dan Pinterest, akhirnya saya buka Line dan chat semua chat teratas. Template wajib untuk mulai chat di group : "Siapa yang belom tidur?" dan template untuk chat pribadi : "Hai..."




Yang saya chat cuma 4 sih, Alhamdulilah semuanya fast response, jadi saya nggak terlalu lama matgaynya hahahaha. Chat pertama dan kedua ngobrol di group, di STAT ngomongin mesin cuci dan film, di Leklek as usual obrolan ngalor ngidul yang nggak waras untuk diceritakan hahahaha. Lalu keempat ngobrol sama Hans, yang UUC alias ujung-ujungnya Curhat, dan keempat ngobrol sama si mantan pacar periode ke-3 yang mari kita sebut saja dengan oknum A3.

Sempat seru membahas mesin cuci dan film yang mau kita tonton minggu ini, dengan peserta ngobrol yang ada hanya Tommy dan Bang Tirta, sementara Katita nggak muncul. Sudah tengah malam juga sih, alias jamnya Cinderella teng teng teng alias lewat tengah malam. Eh habis itu, Tommy nggak muncul lagi, dan diikuti bang Tir yang mungkin sudah karam juga di alam mimpi. Group di Leklek juga makin redup dengan peserta ngobrol awal juga hanya Binsar sama Philip aja. Curhat-curhatan sambil lalu sama Hans juga nggak lama, setelah dia bilang saya kepala batu, terus dia juga lenyap. Huaaa

Akhirnya peserta yang bertahan tinggal satu, yaitu oknum A3. Kemarinnya banget tanggal 11 Januari si oknum A3 ini baru ngucapin Happy New Year, belated happy new year sepertinya. Yaudah deh singkat cerita ngobrol berbagai macam topik, eh ujung-ujungnya dia mulai mengintrogasi, what happen between me and oknum A4. Actually I was not ready to talk about it, tapi dikorek-korek terus, sampai akhirnya saya jadi sedih deh :( Huhuuu

Dan lalu, for the first time in 3 years, finally we made a phone call. 01.30 am in the morning. I heard that voice again. The voice that used to hear about 4 years every single day in the past. Huhuuu tapi ceritanya sedih, cerita semuanya dari awal sampai akhirnya sekarang keadaan saya seperti apa, he asked me to speak up, ceritain semuanya, "Kamu tuh kalau dipendam malah nggak keluar emosinya." he said. Yaudah deh akhirnya ngobrol di telfon for almost 2 hours (diselilingi beberapa kali srot srot hidung meler karena crying crying), mulai dari cerita, dikasi masukan, wejangan, sampai akhirnya ketawa-ketawa becanda. Eh abis itu nangis sedih lagi pas topiknya 'tersentuh' lagi. Huhuhuu... lalu ketawa-ketawa lagi. We also talked about us in the past. How bad that relationship that we had, pertengkaran-pertengkaran yang sampai sekarang masih wonder why it happened. Begitu terus sampai akhirnya sang provider kayaknya juga lelah dengerin kita ngobrol ritmenya kayak gitu terus, terputuslah sambungan telefon.
(Halo, luwak white coffee??)
Sehabis itu, dia telfon saya balik dari Line. Hanya bertahan beberapa menit, karena sambungan telfon dari Line juga terputus beberapa kali, and then..... we decided to make a video call. 3 am.
Then I saw his face, he saw mine, commented some changes that happen to us, me and him, and then talked, talked, talked, joke, talked deeply, and every time I talked about the A4, he pretended to sleep. "Kalau ngomongin oknum A4 lagi, aku tidur nih." Huhuhuu ya siapa suruh juga disuruh cerita, kan saya jadi sedih lagi (walaupun sekarang sedihnya tinggal sedikit)
Nggak terasa sudah adzan di Jakarta. Lalu adzan juga di Medan. Lalu adek bangun dan ketuk pintu kamar saya. Lalu saya harus bersiap ke kantor dan menyudahi video call yang bikin saya dan dia tidak tidur. Saya sudah tidak terlalu sedih, kemarin-kemarin malas memikirkan, hari ini sudah lebih enteng.







Yah, begitulah kira-kira ceritanya kisah seribu satu malam yang terjadi memang di malam-malam, di mana kita berdua sudah tau akibatnya, we watched that How I Met Your Mother, when they said that nothing good happens after 2 am. 




Monday 11 January 2016

Body Aduhai

Saya dong, lagi seneng dong mhehehehehee..
Baru nimbang dan hasil timbangannya (mudah-mudahan timbangannya ngga rusak) turun 3kg dari terakhir kali nimbang (yang sekitar sebulanan lalu) hahaha
Jadi, marilah kita mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan YME yang memberikan saya rasa patah hati dan berbuah kepada penurunan berat badan yang drastis tanpa efek samping yang mengakibatkan ATM hanya tinggal kartu, tidak berisi nominal apapun, alias mahal gela bayar gym! Hehehe
Apalagi gym yang perdatangnya langsung kena charge beberapa ratus ribu itu tuh. Duh! Bisa beli buku 2 biji, jadi deh makanan setiap malam sebelum tidur.



Emang iya patah hati bikin kurus? Enggak juga sih hahahaha. Sebenernya saya sekarang lagi program olahraga setiap hari, banting tulang (bener-bener bikin badan remuk, nih sekarang lengan dan pinggang saya udah mau copot). Keringatan dari pagi sampai malam menjelang tidur, demi apa??
Demi body yang aduhai supaya bisa dapat pacar lagi??? Oh, tentu saja tidak jawabannya!
Ka-re-na.........
Pembantu rumah tangga yang kerap disebut PRT yang selama ini bekerja di rumah saya melakukan yang namanya : BERHENTI BEKERJA.
Yess!!!!! Desember akhir. Desye melayangkan pernyataan pemberhentian kerjanya melalui pengembalian kunci rumah tanpa adanya kata sambutan sebagai penutup. Sama seperti si ituh yang pergi tanpa kata penutup. Hiks sedih ya



Jadi singkat cerita, berhubung mencari pengganti pujaan hati, eh pengganti rumah tangga, tidaklah semudah mengganti baju, maka sekarang saya masih sendiri. Sendiri aja gitu, tanpa ada yang menemani, konon lagi bersama untuk membangun mimpi. Aih mati.... Membangun mimpi untuk mewujudkan rumah yang bersih, rapi, asri dan wangi maksudnya loh. Pagi-pagi saya jadi rutin bangun jam 5 subuh, tidak ngaret sama sekali. Setelah sholat subuh (yakali), pergi ke dapur menyiapkan masakan untuk sarapan dan tang ting tung tang ting tung bersama pisau talenen wajan membasmi kejahatan di dapur. Sarapan rebes, saatnya cuci-cuci piring dan sisa peralatan tempur saya yang kotor ketika memasak (yang dulunya langsung saya tinggal begitu saja di wastafel karena akan ada ibunda PRT yang akan mencucikan). Selesai dari wastafel (kadang-kadang ingin rasanya langsung mandi saja di wastafel saking sudah basah karena terkena cipratan air dan keringetan sedikit gerah), kemudian saya pindah ke kamar mandi. Sesaat untuk saling bertukar pandang dengan ember-ember yang kain cucian sudah menunggu dengan manisnya untuk dituntaskan. Yak! Tidak perlulah saya berlatih keras dengan alat-alat berat di gym. Cukup dengan gerakan menyikat mengucek dan memeras, lengan saya akan menjadi seperti Andien si sporty, Insyaallah. (Bahkan mengetikkannya saja saya sekarang sudah inhale exhale membayangkan lelahnya)


Awal mula si PRT berhenti bekerja, saya tidak terlalu kerepotan, karena adik-adik saya sudah libur dari sekolah dan aktitas masing-masing dan karena banyak hari libur, akhirnya kita semua hijrah ke Kabanjahe selama beberapa hari di Natal dan Tahun Baru. Sudah 1 minggu tepat saya menjalani olahraga rutin di rumah seperti ini. Wow! Ternyata saya punya tenaga sebanyak itu ya?! Hari minggu dipakai untuk menyetrika semua cucian dalam seminggu, dan tadi pagi saya sempatkan untuk ngepel lantai. DENGAN TANGAN! Ya iyalah masa dengan kaki?! Hffffff maksudnya dengan tanpa tongkat pengepel loh. Dengan lap kain dan digosok sendiri deh itu ubin yang kalau jumlahnya dihitung mungkin semales harus pipis ke kamar mandi di tengah tidur nyenyak di sela-sela mimpi. 
Rumah mengkilat, saya juga ikut mengkilat karena keringetan kaga ade habisnye sodare-sodare!

And then, baru deh saya bersiap-siap pergi ke kantor dan tentunya sudah tidak sanggup lagi untuk menyetir dan ikut jemputan. Lalu kemudian si upik pun berubah menjadi cinderella yang rupawan lagi...
Begitulah alkisahnya, akhirnya karena (bukan) patah hati dan ditinggal pembantu, akhirnya saya berhasil mengurangi berat badan yang lumayan drastis dalam minggu ini, dan ditambah lagi oleh asupan makanan yang hanya sedikit masuk ke dalam tubuh (ya iyalah, ngga ada yang ingetin jangan lupa makan lagi) Ceileh...
Sesuai amanat dari Tao Ming Tse alias Tommy, tahun 2016 resolusinya adalah six packs. Jikalau saja sekiranya saya masih bertahan dengan segala kepegal-pegalan ini setiap hari, tidak tertutur kemungkinan bahwa pertengahan tahun nanti pun saya akan menyusulnya untuk six packs. Didoakan saja ayo! Hahahahaa




Senang-senang ke Pulau Bangka,
Semangkaaa kakaaa.....
Wkwkwkwkwk




Thursday 7 January 2016

Jalan-jalan

Kemarin akhirnya perdana saya bertemu dengan sahabat saya di tahun 2016. Selain keluarga dan rekan sekantor, saya belum bertemu siapa-siapa. Oiya, forget to mention sebenernya pas tahun baru saya 'diajak' bertemu juga oleh seorang 'teman' dari jauh di Kabanjahe. Jadi bisa dibilang, saya hanya belum bersosialisasi selama 8 hari tahun 2016 ini berjalan. Kenapa??

Hmmm, karena masih patah hati. (Hahahahahaa.....) Hmmm, ya mungkin bisa iya, bisa juga tidak.
Alasan pertama dan utamanya adalah waktu. Padat jadwal dan acara, mana lagi pembantu di rumah baru berhenti. Sepulang kantor saya sudah capek untuk keluar kemana-mana lagi dan minat baca buku saya sedang tinggi-tingginya. Tiap malam sebelum tidur sekarang saya rutin baca buku, sekaligus usaha untuk mengurangi kebiasan bermain gadget berlebihan. (hestek : Resolusi 2016 #8).

Singkat cerita, akhirnya tadi malam saya bertemu dengan seorang sahabat saya di Waknoer (setelah 1 setengah jam menempuh perjalanan dari KM 13,8 ke Jalan Uskup Agung, dimana saya tidur selama perjalanan hehehe enaknya pergi dengan supir). Bertukar kabar, bertukar cerita, ngobrol banyak hal, dan sahabat saya ini menganjurkan saya untuk pergi jalan-jalan sendiri.
Waduh?!
Is it a good idea....?
Or I should rethinking about it?


P.s.
She said, you guys were not in that kind of 3 months relationship, and end up without seeing each others?
And know I think, if it is always the best way, why not?
At least I always try my best. Iya kan?

Tuesday 5 January 2016

Current Interest.


P.s. Patah hati itu tidak mengapa, asal jangan patah semangat.
Kadang sedih bisa, namanya juga manusia. Asal jangan berlarut.
Marah boleh (ya iyalah siapa yang nggak marah kalau tidak dianggap hahaha), tapi yasudahlah... Berarti memang tidak berjodoh.
Kadang masih kepikiran (karena menyesakkan), tidak apa... Asal setelahnya jangan lupa menghirup nafas yang lebih banyak.
Tetap semangat! Supaya bisa jalan-jalan dan makan makanan enak lagi (kata pak Bondan) hwehehehehe

.................... (melanjutkan belajar convert cents/lb ke usd/mt)

Hamil (Ep. 1)

H a lo... Sesuai janji saya di post sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang kehamilan saya secara lebih detail. Kapan ketahuann...