Friday 3 March 2017

Wedding Tourism

Hola!

Sudah Maret aja yah :D Niatan untuk menulis lebih banyak ternyata belum kesampaian. Tapi gapapa, yang penting nulis tesisnya jalan terus. Semoga kolokium dalam minggu depan, amin....

Sementara itu, berhubung tesis saya tentang strategi peningkatan pariwisata, berikut juga berhubung karena (ehem) usia yang semakin bertambah, sepertinya sudah bisa 'agak' serius menggarap yang namanya Wedding Planning. Alhamdulilah puji Tuhan tentang niatan sudah dibicarakan dengan sang Kangmas, tinggal detail plannya nih belum terpikirkan sama sekali. Karena saya rajin sekali mencari bahan untuk tesis (gayanya), saya menemukan sebuah teori tourism yang baru saya tahu juga, Namanya Wedding Tourism. Tepat sekali, dalam hati! Hahahaha

Sesungguhnya awalnya sudah pernah lihat sekelas di timeline-nya Facebook kakak kelas di FISIP dulu, dia nikahnya di tepi Danau Toba dan mecahin record MURI sebagai Pasangan Pertama yang menikah outdoor di tepi Danau Toba. Salut juga sih, awalnya. Tapi sebatas lihat-lihat foto-fotonya yang bagus bagus, lalu sudah. 

And then, tepatnya kemarin siang di perjalanan mau ke kampus mau tesisan sama Ria, eh saya kepikiran lagi (ini juga kayaknya karena mendalami tesis yang paginya saya sempatkan kerjakan juga) kenapa saya nggak pake konsep Wedding Tourism juga ya? Toh juga saya bikin tesis tentang pariwisata juga untuk mengembangkan pariwisata di Karo, tapi kalau sebatas teori saja rasanya agak gimana gitu ya. Ujung-ujungnya seperti skripsi S1 lagi, hanya penelitian, nulis, tapi nggak ada kontribusinya untuk meningkatkan PAD di Nias (pada waktu itu). Dan, point keduanya adalah karena biaya menikah itu tidak sedikit, sayang sih sebenernya kalau membuat pesta besar untuk menikah. Kalau bisa dapat sponsor, mengapa tidak? Hahahahaa (ilmu Manajemen dan Pemasarannya mulai mendarah daging, sampai acara pernikahan sendiri pun mau 'dipasarkan').

Begitu ketemu Ria, kita sempat diskusi tentang ide ini which is Ria juga tertarik sama ide Wedding Tourism ini, tapi bingung mau bikin di Kisaran gimana caranya, nggak ada objek wisatanya, katanya. And then sorenya sebelum kita pulang sehabis tesisan sampai teler, saya beranikan untuk kontak Kak Sarah, si pembuat Wedding Tourism di Danau Toba itu. Alhamdulilah Puji Tuhan responsnya baik banget si Kak Sarah ini. Dari malam kemarin sampai hari ini kita banyak diskusi tentang ide-ide Wedding Tourism di Sumut dan curcol tentang tesis masing-masing yang sama-sama tentang pariwisata berikut "kegemesan" kita tentang Pariwisata yang kurang dipromosikan di Sumut. Alhasil Kak Sarah sharing hampir semua persiapan pernikahan dan vendor-vendor serta sponsor untuk pernikahannya kemarin. Saya juga dikirimkan draft proposal, buku tata ibadah, dan travel guide untuk nikahan mereka. More than that, Kak Sarah menawarkan diri untuk jadi wedding helper dan ngubungin media partner yang dulu jadi media partner dia juga. What a sudden beautiful surprise! :))

Negara tetangga kita Malaysia, punya program khusus Wedding and Honeymoon bahkan di website resmi tourism mereka. Indonesia ngga punyaaaaa :((

Makin ketar-ketir dong yaa ide saya disambut antusias sama Kak Sarah. Karena dulu saya pernah bilang ke Ibu, saya maunya nikah yang modern, nggak ribet sama adat-adatan. Dan Ibu setuju, kayaknya udah paham kalau anaknya banyak maunya hehehe. Seiring makin geregetannya saya, saya jadi makin banyak browsing tentang Wedding Tourism. Sayangnya di Indonesia (seperti yang Kak Sarah bilang juga), Wedding Tourism di Indonesia masih banyakan di Bali. Sekarang udah merambah ke tempat lain sih, seperti di Bandung, Bogor, Borobudur (kenapa B semua ya depannya?) Sedangkan Sumut punya Danau Toba. Dan Silvia punya mimpi (dari dulu) pengen nikah di Simalem. So, why we dont give it a try

Wish us luck yaaa....

Fall in love at the first time with this place. Pertama kali kesini reramean sama The Boys tahun 2010, saya bilang ke mereka, "Aku mau nikah disini."

Hamil (Ep. 1)

H a lo... Sesuai janji saya di post sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang kehamilan saya secara lebih detail. Kapan ketahuann...