Tuesday 12 January 2016

Nothing good happens after 2am

Jadi ceritanya, tadi malam saya tidak bisa tidur, karena begitu sampai rumah jam 6 sore, saya langsung tepar di kasur dan baru terbangun jam 10 malam. Panik karena belum nyiapin makan malam buat adek dan masih baju lengkap pakai baju kantor. Grasak-grusuk sebentar di dapur untuk bikin makan malam, lalu bersih-bersih dan ganti baju. Kena air akhirnya bikin ngantuk hilang. Baca buku sebentar, kok nggak konsen ya.. Saya males kalau malam ini mesti dipaksain baca, eh besok ulang lagi ngebacanya karena sama sekali tidak ingat isi halaman yang dibaca sebelumnya. 

Akhirnya planga-plongo, bolak balik badan di kasur udah mirip sosis goreng yang dibolak-balik di minyak panas, akhirnya saya bangun lagi, ambil handphone yang sudah dijauhkan dari tempat tidur. Sedang bosan dengan socmed yang isinya itu-itu saja, like Path, IG dan Pinterest, akhirnya saya buka Line dan chat semua chat teratas. Template wajib untuk mulai chat di group : "Siapa yang belom tidur?" dan template untuk chat pribadi : "Hai..."




Yang saya chat cuma 4 sih, Alhamdulilah semuanya fast response, jadi saya nggak terlalu lama matgaynya hahahaha. Chat pertama dan kedua ngobrol di group, di STAT ngomongin mesin cuci dan film, di Leklek as usual obrolan ngalor ngidul yang nggak waras untuk diceritakan hahahaha. Lalu keempat ngobrol sama Hans, yang UUC alias ujung-ujungnya Curhat, dan keempat ngobrol sama si mantan pacar periode ke-3 yang mari kita sebut saja dengan oknum A3.

Sempat seru membahas mesin cuci dan film yang mau kita tonton minggu ini, dengan peserta ngobrol yang ada hanya Tommy dan Bang Tirta, sementara Katita nggak muncul. Sudah tengah malam juga sih, alias jamnya Cinderella teng teng teng alias lewat tengah malam. Eh habis itu, Tommy nggak muncul lagi, dan diikuti bang Tir yang mungkin sudah karam juga di alam mimpi. Group di Leklek juga makin redup dengan peserta ngobrol awal juga hanya Binsar sama Philip aja. Curhat-curhatan sambil lalu sama Hans juga nggak lama, setelah dia bilang saya kepala batu, terus dia juga lenyap. Huaaa

Akhirnya peserta yang bertahan tinggal satu, yaitu oknum A3. Kemarinnya banget tanggal 11 Januari si oknum A3 ini baru ngucapin Happy New Year, belated happy new year sepertinya. Yaudah deh singkat cerita ngobrol berbagai macam topik, eh ujung-ujungnya dia mulai mengintrogasi, what happen between me and oknum A4. Actually I was not ready to talk about it, tapi dikorek-korek terus, sampai akhirnya saya jadi sedih deh :( Huhuuu

Dan lalu, for the first time in 3 years, finally we made a phone call. 01.30 am in the morning. I heard that voice again. The voice that used to hear about 4 years every single day in the past. Huhuuu tapi ceritanya sedih, cerita semuanya dari awal sampai akhirnya sekarang keadaan saya seperti apa, he asked me to speak up, ceritain semuanya, "Kamu tuh kalau dipendam malah nggak keluar emosinya." he said. Yaudah deh akhirnya ngobrol di telfon for almost 2 hours (diselilingi beberapa kali srot srot hidung meler karena crying crying), mulai dari cerita, dikasi masukan, wejangan, sampai akhirnya ketawa-ketawa becanda. Eh abis itu nangis sedih lagi pas topiknya 'tersentuh' lagi. Huhuhuu... lalu ketawa-ketawa lagi. We also talked about us in the past. How bad that relationship that we had, pertengkaran-pertengkaran yang sampai sekarang masih wonder why it happened. Begitu terus sampai akhirnya sang provider kayaknya juga lelah dengerin kita ngobrol ritmenya kayak gitu terus, terputuslah sambungan telefon.
(Halo, luwak white coffee??)
Sehabis itu, dia telfon saya balik dari Line. Hanya bertahan beberapa menit, karena sambungan telfon dari Line juga terputus beberapa kali, and then..... we decided to make a video call. 3 am.
Then I saw his face, he saw mine, commented some changes that happen to us, me and him, and then talked, talked, talked, joke, talked deeply, and every time I talked about the A4, he pretended to sleep. "Kalau ngomongin oknum A4 lagi, aku tidur nih." Huhuhuu ya siapa suruh juga disuruh cerita, kan saya jadi sedih lagi (walaupun sekarang sedihnya tinggal sedikit)
Nggak terasa sudah adzan di Jakarta. Lalu adzan juga di Medan. Lalu adek bangun dan ketuk pintu kamar saya. Lalu saya harus bersiap ke kantor dan menyudahi video call yang bikin saya dan dia tidak tidur. Saya sudah tidak terlalu sedih, kemarin-kemarin malas memikirkan, hari ini sudah lebih enteng.







Yah, begitulah kira-kira ceritanya kisah seribu satu malam yang terjadi memang di malam-malam, di mana kita berdua sudah tau akibatnya, we watched that How I Met Your Mother, when they said that nothing good happens after 2 am. 




No comments:

Post a Comment

Hamil (Ep. 1)

H a lo... Sesuai janji saya di post sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang kehamilan saya secara lebih detail. Kapan ketahuann...