Wednesday 4 July 2018

Gunung Payung, Bali

Hai hai...

Sepertinya saya masih sedikit sekali bercerita tentang Bali ya. Padahal sedari tau mau pindah ke Bali, di bayangan saya itu, saya bakal banyak cerita dan tulisan tentang Bali di blog ini. Eh, ternyata sampai sekarang masih banyak penyesuaian sana sini, termasuk penyesuaian sama si kamera yang entah kenapa sering bermasalah sekarang. Mungkin minta ditambah temannya lagi alias beli kamera baru lagi ☺
Gunung Payung

Kali ini saya mau cerita tentang Gunung Payung, sebuah pantai yang konon katanya adalah secret beach, tapi sekarang sudah mulai dibenahi supaya proper untuk dikunjungi wisatawan. Letaknya tidak jauh dari rumah saya disini, naik motor atau mobil sekitar 10-15 menit saja. Sedekat itu, tapi baru dikunjungi setelah hampir 3 bulan menetap disini? Hahaha itu juga kalau tidak diajakin sama teman saya, si Novlin, yang sudah 11 tahun tinggal di Bali sini, kita juga nggak tau tuh keberadaannya si Gunung Payung. Padahal si Satya sering ke Gunung Payung dan bilang kalau tempatnya tuh nggak jauh dari sini, tapi kita tetep belum ngeh.
Gunung Payung

Kalau katanya Novlin, keadaan Gunung Payung sekarang sama yang terakhir kali dia kunjungi sudah berbeda. Dulu masih asli, belum ada jalan dari atas menuju pantainya. Masih ada ilalang di antara pantai dan bukitnya. Pas waktu kita kesana, jalannya sudah jadi dan ilalangnya tinggal sedikit. Kerennya lagi, sudah ada aphiteather yang sudah selesai di bangun. Saya sih suka banget dengan konsep amphiteather seperti ini. Teater dengan lingkungan yang terbuka, baik penonton dan pertunjukkan berada di ruangan terbuka atau bahasa lainnya open air venue. Keren banget pokoknya, apalagi yang di Gunung Payung ini, latar belakang panggungnya langsung laut lepas gitu pemandangannya. 
Gunung Payung

 Gunung Payung ini sebenernya gampang untuk ditemukan, dari map juga sudah jelas. Cuma... yang jadi pe-er adalah jalan menuju pantainya. Jadi, setelah kita parkir, kita belum langsung ketemu pantai. Kita parkir masih di atas bukit, sementara pantai ada di bawah. Kita perlu jalan sekitar 500 meter lagi ke pantai, ditambah dengan anak tangga yang jumlahnya sekitar 220 anak tangga. Ini kita tau jumlahnya karena waktu naik ke atas, biar nggak berasa capek, si Novlin ngitungin anak tangganya sambil mendaki hehehe. Caranya lumayan ampuh buat nggak berasa capek sih.
Gunung Payung
Pantainya bagus, masih sepi dan pemandangannya wow banget. Walaupun sudah tinggal di Bali, saya masih selalu terpukau begitu sampai di suatu pantai, baik yang pertama kali saya kunjungi, maupun yang sudah beberapa kali dikunjungi. Nah, si pantainya Gunung Payung ini punya spot rahasia lagi. Ada gua atau cave yang lumayan gede di ujung pantainya. Kalau foto disitu jadinya seakan-akan guanya jadi frame yang bikin lautnya jadi latar. Bagus banget!
Gunung Payung

Gunung Payung

Gunung Payung

Gunung Payung

Serunya lagi, di Gunung Payung ini juga ada spot buat terjun payung alias paraglidingnya. Ini yang bikin si Satya sering modar mandir kesini. Untuk bisa nyobain paragliding, dikenakan harga 1 juta rupiah untuk 20 menit. Tapi ada instrukturnya juga kok, jadi terbangnya nggak sendiri. Kita sih kemarin nggak nyobain, selain karena udah sore dan hampir gelap, juga takuut sama ketinggian dan takut bayarnya hahaha. Tapi kalau kalian emang niatin untuk nyoba paragliding di Gunung Payung, worth it banget kok dengan harga segitu dan viewnya baguuuus banget. Kalau mendadak dan nggak persiapin kayak kita sih sayang emang. Tapi masih bisa besok-besok, kan deket. Hehehe
Paragliding di Gunung Payung. Source : flynora.blogspot.com

Di seputaran tempat parkir ada konter penjual makanan, minuman dan oleh-oleh khas objek wisata. Kelapa muda ada, cemilan juga ada, minuman botolan juga ada. Jadi nggak usah khawatir bakal kelaparan disana. Tapi itu ada di atas saja ya, di pantainya ngga ada yang berjualan. Menurut saya bagus, jadi mengurangi kemungkinan adanya sampah. Gunung Payung masih termasuk daerah yang bersih juga kalau menurut saya. 

Jadi kalau ke Bali, cobain berkunjung ke Gunung Payung ya. Masih sepi, jadi enak buat foto-foto dan leyeh-leyeh hehehe

No comments:

Post a Comment

Hamil (Ep. 1)

H a lo... Sesuai janji saya di post sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang kehamilan saya secara lebih detail. Kapan ketahuann...