Source : pinterest |
Siapa yang bilang memilih itu gampang? Lebih baik memilih salah satu daripada tidak sama sekali, begitu kan ya seringnya yang kita dengar? Atau hanya saya saja ya? Hehe
Terkadang memilih di antara dua pilihan itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan membuat keputusan berdasarkan analisa sendiri. Pilih makan A atau B? Mau makan dimana? Lebih enak milih pertanyaan terbuka gitu kan ya (kalau saya sih iya hehe)
Membuat keputusan dari berbagai pilihan hidup juga seperti itu. Karir, jodoh, kehidupan sosial, sampai tempat untuk liburan rata-rata mempunyai banyak tawaran pilihan. Mau tinggal di Bali atau di Medan? Mau bekerja kantoran atau stay at home dan bekerja dari rumah? Mau masak atau beli makanan? Mau nonton atau ngopi? Mau beli baju atau beli anting? Mau pakai baju tipis atau sarung?
Banyak sekali pilihannya. Setiap hari banyak pilihan yang ditawarkan. Yang besar dan yang kecil, yang simpel atau yang kompleks. Nah untuk yang masih bingung dalam memilih, dengerin deh apa katanya om Steve. Never make your most important decisions when you are in your worst mood.
Jadi jika dapat tawaran untuk pindah ke tempat kerja lain karena lagi berdebat dengan bos yang sekarang, atau mengambil pekerjaan tambahan tapi dibayar murah karena lagi bosan di rumah, atau memutuskan untuk resign karena belum tega untuk meninggalkan anak di rumah bersama PRT, atau memutuskan untuk pindah dari Jakarta karena baru putus dengan pacar, atau memutuskan untuk menginvestasikan uang dalam jumlah besar ke bidang teknologi karena tergiur dengan bisnis yang dimiliki teman-teman...
Pindah kantor bukan berarti akhir dari semua masalah. Ok kalau bosnya masih lebih bersahabat dengan staff, tapi kalau jam kerjanya juga diluar batas, sama saja kan? Resign dan memilih untuk merawat anak memang pilihan yang mulia. Tapi apa sudah siap untuk tidak keluar rumah, kehilangan pendapatan yang bisa saja jadi bekal tabungan pendidikan yang baik untuk si anak? Berinvestasi itu memang baik, apalagi untuk orang yang belum mempunyai tanggungan wajib seperti anak dan istri, tapi apakah prospeknya sudah dipikirkan, atau hanya untuk ikut-ikutan saja? Hold on....
Membuat keputusan memang lagi-lagi bukan perkara yang mudah. Butuh tarikan nafas berkali-kali dan konsultasi dengan banyak pihak, membuat analisis SWOT tentang keputusan yang akan diambil, dan tentunya dengan banyak berdoa dan bahagia selalu supaya pikiran menjadi lebih rileks dalam mengambil keputusan.
Tetap semangat, happy people! ❤
No comments:
Post a Comment