Wednesday, 28 September 2016

About the plan






Halooo
Day 5 on my career break. Feeling? Happy! :)) Relax sih lebih tepatnya. I even dont care about the rest of salary that should paid to me last week. All I wanna do now are sleep, eat, cook, hit the gym, chat with Mase, reading books, and not taking bath until afternoon. Hahahaha

Worry about future? Not really. The thing is, sekarang gue malah belajar untuk hidup simpel dan nggak ngotot mau ini itu segala macam. Enough for today, happy for tomorrow. Beberapa hari yang lalu gue secara nggak sengaja juga dapat pembelajaran hidup #67. It says, "People can made plans, but God give the decision."

Hari Sabtu minggu lalu lebih tepatnya, gue udah bikin janji temu sama temen-temen gue semenjak pagi. Untuk lunch juga sudah janjian untuk lunch date dengan teman yang lain, lalu sorenya janjian untuk nonton sama temen lainnya. But at around 8 o'clock, Daddy called me and asked me to pick him up at the airport since he was sick and need to be hospitalized at airport hospital. Soktak gue pun langsung bangun dan siap-siap ke bandara. Membatalkan semua rencana gue untuk hari itu dan seharian akhirnya nemenin Bapak di rumah and watch after him. 

Malamnya, I realized one thing. Kita (manusia) hanya bisa merencanakan. No one ever knows what will happen in the future. And another thing, suddenly me and Mas talked about family that very night. Even I or neither him also never planned to having that topic to be discussed at that night. 

So, back again to my career break time this time, I enjoy every single second of it and still not plan to having another job dalam waktu dekat ini. Untuk rencana lain, mungkin....... ****Grinn**** ****Buka bridestory.com**** Hahahahahah


Tuesday, 13 September 2016

Diskon

Tag : Marriage, love life, jodoh, pasangan hidup

Ceritanya hari ini saya ngantornya cuma setengah hari, karena mau ke dokter gigi. Udah kepending berapa minggu, akhirnya pergi juga hari ini dan kata dokternya gigi bolongnya ada 4. Hiks. Which is masih harus dirawat 2 gigi lagi dan gigi depan kalau mau diberesin juga mesti ngorbanin 2 gigi masing-masing kiri dan kanan lagi. Oh no. Cukup nambel gigi aja kali ini. Hestek : Lebih baik sakit hati?

And then suddenly Satya yang lagi main ke Medan ngajakin ketemu dan pengen ke Velangkani. Setelah beres urusan di dokter gigi, akhirnya kita ke Velangkani (lagi bagi saya, for the first time buat Satya). Di jalan kita sambil ngobrol tukeran cerita, tentang si Janatan pacarnya yang juga temen SD saya, tentang tangannya yang baru sembuh dari patah tulang, tentang keluarga, tentang traveling dan lainnya. Sampai di Velangkani, seperti biasa saya bikin ritual, tapi tadi di lantai atas yang ternyata lebih tenang karena lebih sepi daripada di kapel bawah. Setelah muter-muter ngeliatin semua sudut dan sempat ikut misa sebentar, kita cabut ke Ismud Park, dimana gadis-gadis ceriwis sudah menunggu.

Sampai di Ismud Park, Satya duduk bareng temennya, dan saya bergabung dengan geng ibu rumpi yang sudah seabad nggak ketemu. Pembuka cerita langsung nanyain, kapan nikah, kapan ke Bali, kapan lulus kuliah. Nggak asik, awalnya. Then akhirnya berita bergulir, satu per satu mengeluarkan yang perlu dikeluarkan, mulai dari rencana jangka pendek dan jangka panjang, mulai dari rencana yang serius sampai yang 'kurang' penting, mulai dari rencana di bumi hingga pengharapan kepada Tuhan YME.

Highlight story hari ini karena kebanyakan cerita kita tentang masa depan bersama pasangan adalah pernikahan. Pepes rencananya bakal nikah bulan Januari tahun 2017, with or without restu dari Bapaknya. Tanpa adat, bahkan bahasanya adalah kawin lari. (Tapi kok dalam kota ya?) Maka marilah kita doakan agar restu dari pak Togap segera mencair dan setiap rencana Pepes akan menjadi berkat bagi setiap anggota keluarganya dan untuk orang lain juga.

Then paling seru adalah cerita Monce. Mulai dari cerita detail tentang perjalanan 2 minggu bersama Ibunda ke Jerman, ketemu sama Marcus dan keluarganya, jerih payah Monce selama 2 minggu tersebut menjadi penengah antara Ibunya dengan Marcus dan berusaha untuk menyenangkan kedua belah pihak, rencana pernikahan Monce & Marcus bulan Maret 2017 nanti beserta perintilannya yang lebih rumit karena beda negara dan banyak dokumen yang harus diurus. Salut untuk Monce yang terlihat oke diluar walaupun banyak banget cobaannya kayaknya untuk mencapai hidup sakinah mawadah wahrohmah bersama Marcus dan tetap memperhatikan kebahagiaan Ibunda dan detail dalam menyiapkan manuver-manuver kecil untuk meluluhkan hati Ibunda supaya direstuin dan ikhlas kalau Monce nikah dan bakal tinggal di Jerman sama Marcus setelah menikah nanti. Dan mari kita doakan juga supaya rencana dan niat baik Monce juga dipermudah dan lebih mulus lagi jalannya sampai nanti settle hidup di Jerman dan seterusnya, supaya kita bisa sering berkunjung ke Jerman nanti hehe

Dan lalu tinggallah saya dan Lenda yang saling lihat-lihatan dan akhirnya ketawa terbahak-bahak setelah beberapa detik kita saling memandang penuh arti. "Kita gimana????" Pertanyaan yang tak terungkap, tapi kita saling bertanya dalam diam. Hahahahahahahah sampai kita geli sendiri! :"D

Pepes dan Monce jarang pacaran, even Pepes cuma sekali pacarannya. Dulu Lenda or Pepes sering bilang kalau saya akan nikah cepet, karena pacaran udah dari SMA. Atau Lenda juga, kayaknya bakal nikah cepet. Ehhhhh sekarang malah kita berdua yang nggak tau mau nikah kapan, padahal tadi ada bang Hezron juga pacarnya Lenda, tapi cuma cengengesan aja dan jawab, "Iya, secepatnya." Then keluarlah statement ke saya, "Jangan jual mahal lagi Dong, kalau diajakin ngomong serius. Ibaratnya barang, umur kayak kita ini sekarang udah diskon 75%, syukur ada yang mau. Udah ada di Suriah atau di perbatasan Palestina nih sekarang, sudah rawan. Jadi kalau masih pisah lagi sama pacar yang sekarang, mau cari kemana lagi gantinya?" Kata Lenda : "Ini aja kalau bang Eron mutusin aku misalnya, aku nggak tau lagi mau kemana cari gantinya." 

Hmmmm. Barang diskon.

Dan golden point untuk hari ini, ketika Lenda bilang, "Satu hal yang aku ingat, pas aku tanya Monce, kenapa maunya sama Marcus. Dan Monce jawab, waktu ada orang yang benar-benar sayang dan baik sama kita, kenapa kita harus cari orang lain? Marcus itu benar-benar cinta sama aku, then why shouldn't I choose him? Kalaupun aku nikah sama orang Karo seperti kemauan Ibuku, belum tentu dia baik dan bikin aku bahagia. Intinya sekarang susah cari laki-laki baik yang benar-benar sayang sama kita. Jadi kalau sudah ada, dijaga."



Wednesday, 7 September 2016

Kata orang tua

Kalau kata orang tua, bekerja keraslah semasa muda, supaya masa tuanya nanti nggak susah...

Sunday, 4 September 2016

September :)

Halo September! 

Kalau di Path sudah pasti banyak yang post "Welcome September. Please be nice..." atau "Welcoming my month" atau wish sejenisnya. Kalau saya sendiri, berharap (dan berencana?) untuk hari-hari yang lebih baik dari bulan sebelumnya sudah pasti. Bulan-bulan sebelumnya juga termasuk menyenangkan untuk tahun ini. Terima kasih ya, semesta :)

Oiya blognya ganti nama juga di awal bulan September ini. Supaya kesannya nggak curhat melulu, karena setelah saya tinjau ke belakang (???) blog ini isinya terlalu macem-macem, setipe warteg. (???)
Yah begitulah maksudnya, semoga yang membaca mengerti dan paham mengapa ya hehehe (itu juga kalau ada yang baca :p)

Anyway, judul blog yang sekarang memang mewakili saya ya. Which I just realized couple months ago, when I need to talk something important and serious with Mase. Sewaktu kita lagi ngobrol bareng, saya tuh susah banget ngomong secara terarah dan runut. Si Mas bingung awalnya kenapa saya ngomong panjang lebar lewat tulisan, kenapa nggak ngomong verbal secara langsung. Sampai tulisan-tulisan saya dikasi julukan "Surat Tagihan" saking panjangnya hahahaha. Finally saya sadar, I write better than I talk. Or in the other word, saya lebih gampang mengolah kata dalam bentuk tulisan daripada lisan. Why? Only God knows why hehe

Mungkin karena saya tuh anaknya spontan, jadi walaupun kadang sudah direncanakan wacana yang akan menjadi topik pembicaraan, begitu mulai ngobrol ya langsung bubyar. Parahnya lagi, ketika si lawan bicara juga sudah serius bicaranya, even di dalam kepala saya sudah ada jawaban-jawaban yang serius dan kalau diungkapkan bisa diikutkan dalam ajang perlombaan speech tingkat nasional saking bagus dan kontennya tepat (menurut saya), tapi yang keluar dari mulut saya selalu saja jawaban-jawaban yang jauh dari kesan serius, ngalor ngidul dan intinya nggak jelas. Kalau jawaban saya itu dijadikan lukisan, kira-kira seperti ini :




Karena itu juga akhirnya blog ini masih eksis sampai sekarang. Karena saya sadar kalau banyak isi dalam kepala saya yang tidak keluar sebagaimana semestinya. Mudah-mudahan ke depannya bisa bikin tulisan yang berguna untuk orang lain juga ya. Mohon doanya hehehe

September tahun ini saya sudah 1 tahun di LDC, anniversarynya tanggal 3 kemarin. Saya merayakannya dengan memberikan tulisan juga hehe. Judulnya resignation letter, diajukan tanggal 1. So the last day I work with LD will be on coming 20th. Jadi ceritanya saya memang menghindari harvest season yang akan mulai di akhir bulan ini. No, I am not escaping from responsibility. Saya hanya mengevaluasi keadaan dan setiap kemungkinan. No way to grow with this situation. Hehehe

Jadi apa rencana saya untuk caturwulan terakhir 2016 ini?
1. Menyelesaikan kuliah yang sudah terlalu lama saya anggurin
2. Melatih dan mempraktekkan 'ngomong lisan secara serius' dengan Mase yang nanya "Mau tinggal di Medan atau di Bali" kemarin hehehe. Jadi ceritanya si Fedrick, temen SD kita yang ternyata masih punya hubungan saudara sama si Mas, ngirimin undangan nikah ke saya melalui Line. Saya kaget awalnya, karena si Fedrick ini tipikal anak yang pendiem dan adem ayem aja, lagi kerja di hutan (site) dan tiba-tiba bagi undangan. Akhirnya kita jadi ngobrol panjang lebar tentang persiapan pernikahannya dan dia balik nanya ke saya, jadi kapan nyusul, nanti tinggalnya di Medan atau di Bali dan iseng bilang bakal nanya ke orangtuanya Mase kapan mau ngelamar dan saya langsung mencak-mencak jangan sampai dia ngelakuin hal yang macem-macem hmmm. Eh, pas saya cerita ke si Mas besoknya, malah ditanyain serius pertanyaan yang ditanyain sama Fedrick. Dan jawaban saya hanya cengengesan nggak jelas hahaha *maaf ya Masnya... Saya belajar untuk menjawab dengan serius juga deh ini ya*

Dan saya menemukan guide yang bagus sekali (menurut saya) dalam hal transformasi ke arah yang lebih serius dan terarah sambil mengisi periode Career Break saya nanti. Saya sudah beli buku 6 buah sepanjang minggu kemarin dan sudah selesai baca 2, #TemanTapiMenikah dan Sabtu Bersama Bapak. Dua-duanya memberikan saya referensi yang bagus dalam mempersiapkan next chapter of life dan dorongan untuk selalu bermanfaat bagi orang lain. 4 buku lainnya mudah-mudahan berisi penyegaran-penyegaran jiwa juga ya.


So, lets roll and play September :)

Hamil (Ep. 1)

H a lo... Sesuai janji saya di post sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang kehamilan saya secara lebih detail. Kapan ketahuann...