Beberapa hari yang lalu, tepatnya sudah lebih seminggu, saya bertemu dengan seseorang teman yang sebenarnya baru ketemu 2 kali. Sebut saja namanya si Boy. Si Boy ini usianya lebih muda dari saya, seorang pria asal Medan, dan sekarang berdomisili di Jakarta. Jadi si Boy ini sedang berlibur dari perkuliahannya dan pulang kampung lah ceritanya.
Kami bertemu di sebuah tempat tongkrongan. Sebelumnya saya diajak bertemu oleh teman lain, dan ternyata ada si Boy juga disitu, tepatnya di meja itu. Karena baru sekali bertemu sebelumnya, saya tidak terlalu ingat muka dan namanya, tetapi dia ingat betul dengan saya dan ngobrol dengan asik selayakya teman yang sudah akrab.
Saya perhatikan selama kami mengobrol bersama yang lain jugaa, si Boy yang duduk tepat bersebelahan dengan saya ini sedang memegang buku dan sesekali membaca bukunya ketika saya dan yang lainnya sedang mengobrol. Akhirnya saya iseng bertanya, dia membaca buku apa. Si Boy ini pun menunjukkan sampul buku yang sedang dipegangnya. Akhirnya Anda Bisa Tidur Dengan Nyenyak. Kira-kira begitulah gambaran judul bukunya. Masih penasaran, saya bertanya lebih dalam lagi, bukunya tentang apa.
Akhirnya si Boy ini bercerita, dia sudah lahir baru. Masih baru, dan tidak karena apa-apa dan tidak mengikuti ritual apa pun yang mengesahkan lahir barunya secara gerejawi. "Aku lahir baru bukan karena di gereja sedang ada ajakan untuk lhir baru, dan tidak pernah berpikir sebelum-sebelumnya untuk lahir baru. Tiba-tiba saja aku memutuskan untuk berhenti merokok, mau lebih tau lagi tentang isi Alkitab dan makin banyak melakukan hal baik sebagaimana Yesus melakukan. Buku ini salah satu bahan bacaanku dan aku kadang melakukan konsul dengan orang-orang sekitar yang memerlukan, sekedar sharing saja lah, bukan seperti menggurui juga, karena aku juga masih banyak kekurangan. Cuma sebagai bahan tukar pikiran saja."
Dan begitulah selanjutnya, akhirnya saya dan si Boy banyak bercerita (lebih tepatnya saya yang banyak bertanya tentang perihal lahir barunya si Boy ini dan dia menjawab). Dari jawaban si Boy ini, saya menangkap bahwa menurut pengalaman rohani si Boy, lahir baru itu panggilan. Kuasanya hanya ada pada Tuhan untuk memilih. Banyak orang yang mempersiapkan diri untuk panggilan itu, tetapi mungkin berbeda dengan yang dialami si Boy ini, karena tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba hatinya tergerak untuk lahir baru dan mengubah hidupnya agar lebih bermakna lagi, meninggalkan keinginan duniawi dan lebih banyak beribadah dalam kehidupan sehari-hari, mengisi pikiran dengan bahan-bahan bacaan yang membuka pengetahuannya tentang hikmat.
Good job Boy! Apapun yang terjadi di dunia ini saya percaya tidak ada yang kebetulan, karena setiap daun gugur saja sudah tertulis di kitab-Nya. Nice to meet You, in this Boy, dear Almighty. Ya, apapun yang ingin disampaikan kepada saya, saya percaya Dia mengaturnya. Mungkin kemanusiaan saya belum mampu untuk menafsirkan lebih banyak lagi, hehe.
No comments:
Post a Comment